Situs SMAN 2 KEDIRI

READY TO ROCK!!!!!!

READY TO ROCK!!!!!!
...

Kamis, 04 Desember 2008

Syukur

Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan
Mensyukuri hari baru penuh sinar kecintaan
Istirahat di terik siang merenungkan puncak getaran cinta
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada
Kemudian terlena dengan doa bagi yang tercinta dalam sanubari
Dan sebuah nyanyian kesyukuran terpahat di bibir senyuman

~ Kahlil Gibran ~

Plesetan Extra Joss

Bangun Pagi Itu Tidah Baik

Disuatu pagi hari seorang Bapak sedang berbincang-bincang dengan anaknya yang bernama Ratih.

Bapak: "Ratih..,kamu biasakanlah bangun pagi anakku."

Ratih: "Kenapa Pak...?"

Bapak: "Itu kebiasaan bagus,dulu Bapak bangun pagi jalan jalan dan menemukan uang Rp.100 juta dalam tas kresek di jalanan.

Ratih: "Bagaimana Bapak tahu itu uang bukan punya orang yang kehilangan di malam sebelumnya....?"

Ratih: "Bukan itu masalahnya,Walau bagaimanapun tas kresek itu sudah ada disitu malam sebelumnya. Bapak masih ingat betul."

Ratih: "Jadi kalau begitu bangun pagi,enggak bagus buat semua orang dong.Orang yang kehilangan 100 juta bangunnya lebih pagi dari Bapak dong."

Bapak:......&&^$$#$#@#@@!@#$^^^.....

Puisi Untuk Sahabat

Tiada mutiara sebening cinta..
Tiada sutra sehalus kasih sayang..
Tiada embun sesuci ketulusan hati..
Dan tiada hubungan seindah persahabatan..

Sahabat bukan
MMATEMATIKA yang dapat dihitung nilainya..
EKONOMI yang mengharapkan materi..
PPKN yang dituntut oleh undang-undang..

Tetapi
Sahabat adalah SEJARAH yang dapat dikenang sepanjang masa..

SMADA Kediri

SEJARAH SINGKAT SMA NEGERI 2 KEDIRI

SMA Negeri 2 Kediri bermula dari sekolah filiaal SMA Negeri di Kediri terhitung 1 Maret 1950. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 3141/B tanggal 4 Mei 1950, yang pada pasal pertamanya memutuskan membuka filiaal dari Sekolah Menengah Umum Bagian Atas (SMA) Negeri di Kota Kediri terdiri atas kelas-kelas tingkatan 1, 2,dan 3. Tujuan dari pembukaan sekolah filiaal adalah untuk memberi kesempatan melanjutkan pelajaran bagi pelajar-pelajar yang telah menunaikan kewajibannya sebagai anggota Brigade XVII dan mobilisasi pelajar di Kediri dengan catatan mereka memenuhi syarat-syarat untuk diterima sebagai murid SMA Negeri.

Baru pada tahun 1960, tepatnya per 1 Agustus 1960, SMA Negeri 2 menjadi sekolah tersendiri dengan nama SMA Negeri II/AC yang merupakan hasil pemecahan SMA Negeri di Kediri.

Selama ini SMA Negeri 2 Kediri telah dipimpin delapan orang Kepala Sekolah, yaitu :

1. RM. IK SOETIKSNO,SH
Tahun 1963 - 1973
2. PRIYO SANYOTO
Tahun 1973 - 1980
3. Drs. SOEDIJONO
Tahun 1980 - 1983
4. Drs. SOEKATON
Tahun 1983 - 1985
5. MOELJONO
Tahun 1985 - 1990
6. R. MARDIONO
Tahun 1990 - 1993
7. Drs. SUWARNO
Tahun 1993 - 1998
8. Dra. TITIEK SITI FATIMAH
Tahun 1998 - 2002
9. Drs. MURDIANTO,MM.MPd.
Tahun 2002 - 2007
10. Drs. MARIANTO
Tahun 2007 - 2008

11. Dra. HELINA

Tahun 2008-sekarang

Kamis, 27 November 2008

Must be Read This Posting

larangan Pakai Jilbab.. ( must read!)
Ada seorang teman saya, suatu hari terpanggil untuk memakai jilbab. Karena hatinya sudah tetap, dia pun pergilah ke toko muslim untuk membeli jilbab.

Setelah membeli beberapa pakaian muslim lengkap bersama jilbab dengan berbagai model (maklum teman saya itu stylish sekali), dia pun pulang ke rumah dengan hati suka cita.
Sesampainya di rumah, dengan bangga dia mengenakan jilbabnya. Ketika dia ke luar dari kamarnya, bapak dan ibunya langsung menjerit.Mereka murka bukan main dan meminta agar anaknya segera melepaskan jilbabnya.
Anak itu tentu merasa terpukul sekali...bayangkan : Ayah ibunya sendiri menentangnya untuk mengenakan jilbab.Si anak mencoba berpegang teguh pada keputusannya akan tetapi ayah ibunya mengancam akan memutuskan hubungan orang- tua dan anak bila ia berkeras.
Dia tidak akan diaku anak selamanya bila tetap mau menggunakan jilbab. Anak itu menggerung-gerung sejadi-jadinya.Dia merasa menjadi anak yang malang sekali nasibnya.
Tidak berputus asa, dia meminta guru tempatnya bersekolah untuk berbicara dengan orang tuanya. Apa lacur sang guru pun menolak.
Dia mencoba lagi berbicara dengan ustad dekat rumahnya untuk membujuk orang tuanya agar diizinkan memakai jilbab... hasilnya? Nol besar! Sang ustad juga menolak mentah-mentah.
Belum pernah rasanya anak ini dirundung duka seperti itu. Dia merasa betul2 sendirian di dunia ini. Tak ada seorang pun yang mau mendukung keputusannya untuk memakai jilbab.
Akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan truf terakhir. Dia berkata pada orang tuanya,"Ayah dan ibu yang saya cintai. Saya tetap akan memakai jilbab ini. Kalau tidak diizinkan juga saya akan bunuh diri."
Sejenak suasana menjadi hening. Ketegangan mencapai puncaknya dalam keluarga itu. Akhirnya sambil menghela napas panjang, si ayah berkata dengan lirih,
" Yanto, Yanto ! Nek wong wedok sak karepe ngono. Kowe lanang la'kok nganggo jilbab?"



Jilbab dan Kekerasan Terhadap Wanita

Salah satu kebijakan Otonomi Daerah yang diberlakukan oleh kepala daerah (gubernur) dan disahkan oleh DPRD, adalah Perda Syariah. Isi Perda Syariah tersebut salah satunya adalah mewajibkan wanita muslimah untuk menutupi auratnya dengan jilbab. Berbagai kontroversi mengemuka menanggapi isi Perda ini. Termasuk pernyataan Komnas Anti Kekerasan terhadap Perempuan, bahwa selama 10 tahun reformasi terdapat 27 kebijakan daerah yang diskriminatif. Salah satunya pemaksaan penggunaan jilbab di sejumlah daerah seperti Tangerang, Padang Pariaman, Maros, dll (Koran Tempo, 10 Maret 2008). Dapat dipahami maksudnya bukanlah masalah pada pemakaian jilbab, akan tetapi unsur kekerasan karena pemerintah daerah “memaksa” dalam bentuk pemberlakuan aturan. Benarkah ini adalah kekerasan?



Sekolah Penting gak sih?

saya bingung sekolah penting ga sih??
kayaknya ga penting banget deh..apalagi melihat keseharian sy dulu disekolah..tampaknya hanya buang2 waktu banyak banget yang harus dipelajari dan smua hanya untuk formalitas belaka..
mengapa kita terus "mempertahankan" hal2 yang wasting kyk gini..mengapa ga bentuk sistem baru.
dulu saya waktu sma pernah mau mengundurkan diri dari skl karena sudah bosen dengan smuanya..smua orang nentang dan memang saya ga jadi keluar..tapi ternyata kan sama saja akhirnya juga gitu2 aja..mendingan sya blajar informal yang jelas arahnya daripada mempertahan kan tradisi yang seperti ini..apa karena ini tradisi ga ada orang yang brani melakukan evolusi baru...

kebanyakan nih..(kebanyakan) orang2 yang SMU skr cuman buat gaya doank kan..klo ga sekolah tar "GA GAUL" gitu loch...padahal hanya brapa % anak yang bner2 serius di skl..itu pun kebanyakan "kutu buku"..

banyak juga yang bilang klo km SMU aja ga lulus mo jadi apa?
saya berpikir seperti yang saya bicarakan diatas...tetep saja dia keukeuh..padahal sama saja setelah lulus SMU lanjutkan ke perguruan tinggi paling cepet 3 tahunan lah...kita dah buang2 waktu lagi..apa lagi tahun2 pertama pelajaran yang disampaikan hanya mengulang SMU apa blom cukup 3 tahun di smu..dan kita melakukan pekerjaan yang sama lagi...!!!
dan jg ktia lihat yang lulus kul juga kebanyakan kesana2nya malah jadi pengangguran...NAH untuk apa lagi sistem ini dipertahan kan..apa kejadian ini akan berlangsung sampa beberapa generasi lagi...??

mohon komentarnya....


aswekkkkkkkkkkkkk..!!!!!!!!!



PELAJARAN BUDI PEKERTI? PENTING YAH?

Keknya ga usah deh :hehe

Bukannya yg ginian kadang2 malah sk menanamkan doktrin2 tertentu ke muridnya ya?

Lagian gw berani jamin deh... walopun ini subject ada, tawuran n perkelahian antar gank bakal terus terjadi. Lagian byk siswa yg menganggap subject sekadar subject, kaga perlu dituangkan ke kehdpan sehari2 :hehe *jujur gw tipe ini nehh, belajar PKn jg mnrt gw kaga ada gunanya, malah ngebohongin siswa dg ngebagus2in Indonesia yg sebenernya negara okhlokrasi ini ;D *

Nambah subject itu ga enak lhoooo... hahahaha... cukup deh... anak IPS dah semuanya hafalan koq... kasian donk klo nambah subject lage ntar otak ini jebol donk... :hehe



Bukan Pujangga

aku mungkin bukan pujangga
aku mungkin tak selalu ada
ini diriku apa adanya

aku mungkin bukan pujangga
aku mungkin tak selalu ada
ini diriku apa adanya

mungkin aku bukan pujangga
yang pandai merangkai kata
kutak selalu kirimkan bunga
untuk ungkapkan hatiku

mungkin aku takkan pernah
memberi intan permata
mungkin aku tak selalu
ada di dekatmu

kuingin kau tahu isi di hatiku
ku tak akan lelah dengan hati ini
hingga dunia tak bermentari

satu yang kupinta
yakini dirimu hati ini milikmu
semua yang kulakukan untukmu
lebih dari sebuah kata cinta untukm